27 July 2015

Review: Trainwreck (2015)


"Girls, your mother and I are getting divorced. Monogamy isn't realistic."

Terkadang kesuksesan itu akan mengejutkan kamu ketika ia lahir dari sebuah pertaruhan berani yang kamu ambil, dan itu yang dialami oleh Judd Apatow di Trainwreck. Judd Apatow seperti memetik buah dari keputusan berani yang ia lakukan ketika memberikan keleluasan pada salah satu wanita terlucu saat ini, “Amazing Amy” Schumer, untuk memegang kendali sepenuhnya pada naskah Trainwreck. Sepintas ia memang tampak seperti komedi romantis tradisional, namun dengan karakter oke serta lelucon yang tajam Trainwreck berhasil menjadi komedi agresif yang memadukan hati dan tawa bersama.

Amy (Amy Schumer) merupakan penulis yang berjiwa bebas, ia melakukan apa yang ingin ia lakukan, dari merasa tidak puas dengan pacarnya Steven (John Cena), hubungan kurang harmonis dengan ayahnya Gordon (Colin Quinn), hingga menganggap kakaknya Kim (Brie Larson) bodoh karena menikah dengan seorang pria yang telah memiliki anak. Suatu ketika Amy ditugaskan untuk melakukan wawancara dengan seorang dokter di bidang olahraga bernama Dr. Aaron Conners (Bill Hader), dan celakanya Amy justru merasakan sesuatu yang berbeda dari pria yang pemalu itu, hal yang membuat Amy ragu karena merasa tidak yakin dengan apa yang harus ia hadapi selanjutnya. 



Judul yang film ini miliki bisa dikatakan mewakili isi yang ia miliki, pergerakan awal dari sinopsis terasa kurang kuat ibarat momen ketika kereta api yang perlahan mulai berangkat, tapi setelah itu Trainwreck melaju kencang tapi ramah. Iya, terasa ramah, kamu akan diberikan lelucon-lelucon mentah dengan tusukan yang menarik ciri khas dari Amy Schumer tapi disisi lain kamu juga akan menemukan kedalaman yang secara mengejutkan terhitung oke. Sepintas dari penjabaran karakteristiknya memang Amy tampak seperti wanita liar yang kurang menarik, tapi materi seperti terus di bangun untuk membuat penonton merasa ada koneksi antara ia dan karakter, antara ia dan cerita, antara ia dan masalah serta isu, Trainwreck konsisten menyenangkan hingga akhir.



Dan seperti yang saya sebutkan di awal tadi pencapaian itu berkat Amy Schumer yang kayaknya diberikan panggung special oleh Judd Apatow. Amy menjadi "Amy" di sini, ia membuat kamu tertawa tapi ketika humor yang beberapa mungkin akan terasa terlalu gelap bagi beberapa orang itu selesai isu-isu yang ingin ia sampaikan akan hinggap di pikiran kamu, dan mereka tampil dengan ringan seperti contohnya tumbuh menjadi lebih dewasa. Ya, ini seperti Inside Amy Schumer yang di transfer kedalam bentuk film, dan meskipun eksekusi yang ia lakukan terasa penuh percaya diri tapi arahan Judd Apatow seperti sedikit tertutup bayangan dari naskah karya Amy Schumer, yang ia lakukan disini lebih ke arah menjaga semua materi yang tampil dinamis itu berada dalam komposisi yang tepat, berada di dalam alur dan irama yang tepat.



Bukan berarti disini peran Judd Apatow sangat kecil dan berada jauh di bawah Amy Schumer, justru apa yang Judd Apatow lakukan tadi menjadikan Trainwreck terasa nikmat, eksposisi terasa padat tapi tetap berjalan layaknya rollercoaster. Kesuksesan lain yang menarik dari Trainwreck adalah ia menyatukan komedi penuh satir dengan romantisme klise tanpa mencoba menciptakan image yang manis, sistemnya seperti tembak dan gigit, humor tajam tapi tetap dilindungi dengan karakter yang relatable sehingga tidak peduli seberapa besar rasa agresif yang ia tampilkan penonton tidak pernah merasa jengkel dan berhenti berjalan bersamanya, penonton tidak merasa keberatan ketika dibawa berayun-ayun dari materi yang membuat mereka tertawa menuju sesuatu yang lebih serius bahkan menuntut sedikit emosi.



Trainwreck memang tidak luarbiasa, tapi ini adalah komedi yang terasa menyegarkan, mampu melakukan apa yang banyak film komedi ingin lakukan, memberikan tawa yang dipadukan dengan hati, bahkan dengan perpaduan impresif layaknya "yin and yang" dari  Amy Schumer serta Bill Hader kisah cinta klasik yang berputar di masalah  tentang komitmen itu terasa manis. Itu tadi, karena ada jiwa serta karakteristik yang relatable dari karakter, dan itu belum menghitung penampilan oke dari banyak karakter pendukung dimana LeBron James serta Tilda Swinton mampu mencuri perhatian. Masih terlalu dini mengatakan ini sebagai komedi terbaik tahun ini tapi sebagai kandidat Trainwreck punya potensi besar, sama besarnya seperti potensi miliknya untuk berakhir hit atau miss. Segmented.






0 komentar :

Post a Comment